Pengubahan Nasib

"Ayahhhh, ayahhh" panggil anak kecil, tak ada suara pun terdengar yang menjawab anak kecil ini, "Ayahhhh.. ayah..." teriak ke2 kali dari anak kecil tetap saja tak ada suara terdengar. "Mengapa hal ini terjadi padaku ya tuhan?" tanya anak kecil dalam benaknya "Mengapa aku berbeda dengan yang lain? Mengapa aku terlahir menjadi anak piatu dan mengapa aku memiliki ayah yang cacat? Apakah karena aku memiliki kelebihan dalam diriku?". "perkenalkan namaku Riko Damari Mathew atau biasa dipanggil Riko, aku terlahir menjadi anak piatu karena ibuku meninggal saat melahirkanku dan aku memiliki kelebihan yang tidak ada pada orang lain yaitu aku dapat melihat dan berbicara dengan makhluk halus". "Apa nak? mengapa kau memanggil ayah? suara ayah yang tiba2 terdengar dari kejauhan " ayah tadi aku melihat sesosok wanita yang sedang tersenyum manis". " Siapa wanita itu nak? apakah kau mengenalnya? tanya ayah yang bingung " Tidak ayah aku tidak mengenalnya". "Mungkin saja itu hanya halusinasimu nak" jawab ayah yang terdengar tidak percaya terhadap anaknya. "Mengapa ayah tak pernah percaya padaku? Mengapa ayahku tak pernah sayang padaku?" ucap sang anak dengan sedih. Sinar bulan pun mulai terlihat menghiasi malamku hari ini, tiba2 Riko terpikirkan sesuatu "Mengapa wanita itu selalu datang menghampiriku setiap petang? ataukah mungkin berhubungan denganku? tapi aku tak mengenal wanita itu, Apakah benar wanita itu yang akan mengubah hidupku menjadi yang lebih baik? apakah omongan kakek benar? Ah sudahlah lupakan saja, lebih baik aku tidur saja" ucap Riko.

Sinar matahari mulai menyinari pagi hari ini, seperti biasa Riko bersekolah dengan menggunakan sepeda kecilnya, dengan hati yang resah, ia mengayuh sepeda secara perlahan dan akhirnya sampailah ia ke sekolah. Seperti biasa ia selalu merenung di kelas, ia selalu dianggap aneh oleh teman2nya karena sikap dan kelakuannya, tetapi ia masih memiliki 1 sahabat setia bernama Putri Ridani Maharani atau biasa dipanggil Putri, Putri lah yang selalu membantu Riko jika sedang kesusahan "kamu kenapa murung saja? Ada masalah? Bilang dong sama aku, aku kan sahabat baikmu." ucap Putri "Tidak kok Put aku tidak apa2" jawab Riko "Ayolah Ko mungkin aku tak bisa membantumu menyelesaikan masalah dengan ayahmu, tetapi aku akan berusaha tetap membantumu" ucap Putri "Ya sudahlah Put sebenernya begini ceritanya, kamu tau kan setiap hari aku didatangi oleh wanita saat petang hari? kemarin malam aku terpikir dengan ucapan kakekku sebelum meninggal "cu kalau ada yang mendatangimu yang tak kau kenal mungkin itulah yang akan engkau butuhkan dalam nasibmu ini" begitu ucap kakekku" ucap Riko "Terus apa hubungannya?" tanya Putri yang masih terlihat bingung "Kan ada wanita yang datang kepadaku yang tak ku kenal dan ayahku tak bisa melihat wanita itu, apakah mungkin ia yang aku butuhkan dalam nasibku?" jawab Riko "Tapi kan yang kakekmu ucapkan itu manusia bukan makhluk yang tak kasat mata?" tanya Putri "Belum tentu Put kakekku tidak bilang kalau yang mendatangiku adalah manusia atau bukan" ucap Riko.



 Bel sekolah pun berbunyi, hari ini di sekolah dimulai dengan pelajaran Biologi, pelajaran yang dulu sangat ia sukai entah mengapa kali ini ia justru membenci pelajaran biologi. "Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi" ucap Riko. Dan Riko pulang dengan sepedanya tiba2 "Riko..." panggil Putri "Knp Put?" tanya Riko "Aku boleh nggak main ke rumahmu? " tanya Putri "Yaudah deh tapi jangan lama2 ya" ucap Riko "Ok deh Ko" jawab Putri dengan gembira. Akhirnya mereka pun pulang bersama "Ayah... Ayah.. apakah ayah ada di rumah?" panggil Riko, tak ada suara yang terjawab "Ko emang ayahmu pergi kemana?" tanya Putri "Nggak tau Put paling juga lagi cari makan" ucap Riko "Oh gitu eh Ko aku kok masih nggak ngerti ucapan kakekmu sih? " Tanya Putri "Sebenarnya aku juga nggak terlalu mengerti put tapi menurutku maksud kakek adalah kalau ada yang datang padaku yang tak ku kenal ia adalah yang aku butuhkan" Ucap Riko "Tapi Ko, apa yang kamu butuhkan?" tanya Putri "Aku juga nggak tau put, aku juga masih bingung" jawab Riko "Assalamualaikum..Riko.." suara ayah tiba2 terdengar "Walaikumsallam yah, ayah darimana saja? " tanya Riko "Ayah tadi sedang mencari makan untuk kita" jelas ayah "Assalamualaikum om" sapa Putri "Ouh walaikumsallam, ternyata ada Putri" ucap ayah "iya om aku cuma mau main saja, boleh kan om?" tanya Putri "Ouh boleh kok , biar sedikit rame suasana di rumah" ucap ayah "Ouh iya om hehe" Ucap Putri dengan tersenyum, 2 jam berlalu, jam pun menunjukkan pukul 18.00 WIB, Dan Putri pun masih berada di rumah Riko, Riko pun berencana untuk menunjukkan wanita tua yang slalu mendatangi dirinya, tiba2 dan benar saja wanita itu datang menghampirinya "Put kamu lihat nggak wanita di hadapanku?" tanya Riko "Tidak tuh Ko" jawab Putri "Itu put tepat di hadapanku masa kamu nggak liat sih? tanya Riko lagi " Nggak ada Ko, aku nggak liat tuh" ucap Putri "Ah sudahlah Put wanitanya juga udah hilang" jelas Riko "Tapi Ko, kenapa cuma kamu doang yang bisa liat? kenapa aku nggak bisa liat?" tanya Putri "Nggak tau Put" jawab Riko "Ah yasudah lah aku pulang saja" ucap Putri "Mau ditemenin nggak put?" tanya Riko "Nggak usah lah Ko aku sudah biasa keluar sendiri malem2 gini" jawab Putri "Ouh yasudah lah Put hati2 ya" ucap Riko.

Sinar Bulan pun menyinari malam Riko hari ini, jam menunjukkan pukul 21.30 dan Riko masih belum bisa tertidur, pukul 22.00 akhirnya Riko pun tertidur, dan matahari pun bersinar menandakan pagi tlah tiba, jam sudah menunjukkan pukul 06.00, Riko pun bersiap untuk berangkat ke sekolah tiba2 "Assalamualaikum" ucap seseorang di luar rumah "Walaikumsallam oh kamu Put ngapain kamu kesini?" tanya Riko heran "aku nggak ada temen berangkat sekolah, jadi aku kerumah mu deh hehe, berangkat bareng yuk Ko" jelas Putri "Iya Put, Ayah.. aku berangkat sekolah dulu ya, Assalamualaikum.." ucap Riko "Iya nak Walaikumsallam hati2 ya" ucap sang ayah. Riko dan Putri pun berangkat ke sekolah bersama menggunakan sepeda milik si Riko "Ko cepetan dong, nanti telat nih" ucap Putri "Sabar Put ini juga udah cepet" jawab Riko. Akhirnya sampailah mereka di sekolah saat bel masuk sekolah berbunyi "Ko kemarin malem aku terpikir kejadian yang kamu bertemu wanita itu, sampe sekarang aku masih bingung" ucap Putri "Iya Put aku juga sama mengapa hanya aku yang bisa liat wanita itu" ucap Riko "Ko mungkin saja ia kerabat dekatmu yang tak kau kenal" ucap Putri "Tapi siapa Put?" tanya Riko "Coba saja kamu tanya ke wanita itu tanpa perasaan takut, mungkin saja wanita itu mau menjelaskan sesuatu kepadamu" ucap Putri , Riko berfikir sejenak... "Ok lah Put mungkin omonganmu benar" Ucap Riko. Akhirnya mereka pun berencana untuk berbicara dengan wanita itu saat petang hari nanti. Akhirnya bel pulang seklah pun berbunyi "AYO Ko kita MULAI... " ucap Putri dengan semangat "ya Put" jawab Riko singkat. Mereka menunggu, menunggu dan menunggu hingga akhirnya petang pun tiba, dan benar saja wanita itu datang di hadapan Riko "Put wanita itu sudah ada di hadapanku" ucap Riko dengan berbisik "Ya sudah Ko cepat kamu mulai" ucap Putri "Sebenarnya siapa kamu ini? mengapa kamu selalu datang padaku setiap petang hari?" tanya Riko dengan baik "Akhirnya kamu sudah tidak takut lagi denganku dan mau berbicara denganku, sebenarnya aku ini adalah nenekmu, sebelum kamu lahir aku sudah meninggal" ucap wanita itu "Pantas saja aku tak mengenalmu, terus maksudmu mendatangiku setiap petang itu apa? apakah benar kau yang aku butuhkan?" tanya Riko "Bukan aku yang kau butuhkan tapi seseorang yang dekat denganmu" ucap wanita itu "Tapi siapa orang itu?" tanya Riko penasaran "Kamu harus mencari sendiri siapa seseorang itu" ucap wanita itu "Bagaimana aku bisa menemukan seseorang itu?." "Kamu harus memasuki hutan terlarang di kotamu ini dimulai fajar besok dan sebelum fajar ke 2 kamu sudah harus keluar dari hutan itu jika tidak kamu tidak akan bisa keluar selamanya dari hutan itu" ucap Wanita itu "Sendirian? apakah aku bisa membawa teman?" tanya Riko "Boleh saja tapi kau hanya boleh membawa 1 teman saja" ucap Wanita itu, "tapi..."ucap Riko, tiba2 wanita itu menghilang begitu saja "Ko...Ko.. gimana jadinya?" tanya Putri penasaran "Jadi gini Put kata wanita itu, ia adalah nenekku, sebelum aku lahir ia sudah meninggal terus maksudnya dia dateng mendatangiku setiap petang itu hanya mau memberi tau aku bahwa nanti ada seseorang yang dekat denganku yang akan ku butuhkan dalam nasibku ini, lalu aku tanya siapa orang itu, wanita itu bilang kamu harus mencarinya sendiri dengan cara memasuki hutan terlarang di kota kita ini dan harus dimulai dari fajar besok dan aku sudah harus keluar dari hutan itu sebelum fajar ke 2 jika tidak aku tidak bisa keluar selamanya dari hutan itu" ucap Riko kepada Putri "Terus apakah kamu mau melakukannya?" tanya Putri "Tentu saja lah, tapi aku nggak mungkin memasuki hutan itu sendirian" jelas Riko dengan sedih "Tenang saja Ko aku akan menemanimu memasuki hutan terlarang tersebut, kita kan sahabat" ucap Putri dengan tersenyum "Baiklah Put kalau begitu besok pukul 04.30 kita sudah harus berkumpul di rumahku" ucap Riko dengan senang "Baiklah Ko, kalau begitu aku pulang dulu ya" Ucap Putri "Iya Put hati2 ya" jawab Riko. Akhirnya Riko Pun pergi menuju ke kamarnya dan berusaha untuk tidur agar besok ia dapat bangun tepat waktu.

Fajar pertama pun datang, Putri dan Riko sedang bersiap "Ko ayo ini sudah jam 06.00 nanti kita terlambat" ucap Putri "Sabar lah put aku bentar lagi nih" Jawab Riko , 5 menit kemudian "Ayo Put aku sudah siap" Ucap Riko "Baiklah kalau gitu kita BERANGKAT..." ucap Putri dengan melompat "Biasa aja kali Put" Ucap Riko dengan muka anehnya '"Yaudah sih Ko maaf" Ucap Putri dengan senyum malunya. Mereka pun mulai berjalan menuju ke hutan "Ko a-a-pakah ini yang di-di-dimaksud de-de-dengan hutan ter-ter-terlarang itu?" tanya Putri dengan gugup "Kayaknya iya deh Put ini hutan terlarang itu" Ucap Riko dengan ragu "Baiklah Ko ayo kita masuk" Ucap Putri dengan takut. Mereka pun masuk ke hutan itu "Ko terus kita masuk ke hutan ini mencari apa?" tanya Putri "Nggak tau Put, tapi menurutku kayaknya nenekku menyuruh kita untuk menunggu disini hingga petang datang" jelas Riko "APA KO..?? KITA CUMA MENUNGGU DISINI HINGGA PETANG HARI??" tanya Putri dengan kesal "Mungkin saja Put, soalnya pas aku mau tanya ke wanita itu,wanita itu tiba2 hilang" jelas Riko dengan sabar "Baiklah kalau begitu kita tunggu saja sampe petang" ucap Putri dengan pasrah. Tiba2.. "Put mengapa di hutan ini rame sekali???" Tanya Riko dengan bingung "HAA??? RAME?? Ko di hutan ini cuma ada kita doang" Ucap Putri dengan kaget "Kok Disini aku melihat banyak orang sih??" tanya Riko "Yang bener Ko? jangan buat aku takut dong" Jawab Putri dengan ketakutan "Bener Put disini rame banget, terus mereka si-si-siapa??" tanya Riko dengan takut "Mungkin.... LARI...." Teriak Putri "Tunggu Put.." ucap Riko, Mereka pun lari dengan kencangnya."shshsh emang tadi siapa yang kamu liat Ko?" tanya Putri "Aku nggak tau put pokoknya tadi aku melihat di sekeliling kita ada banyak orang" Jelas Riko. Jam tangan Riko menunjukkan pukul 18.00 dan saatnya wanita itu datang, Tiba-tiba datanglah wanita itu."Nek sekarang aku sudah masuk ke hutan terlarang, sekarang aku harus ngapain?" tanya Riko, sang nenek tidak menjawab pertanyaan Riko, dan tiba2 nenek itu menghilang. "RIKO... RIKO..."Teriak Putri "PUT..PUT..PUTRI KAMU DIMANA??" teriak Riko "PUT...PUT...PUT..PUTRI KAMU DIMANA??" teriak Riko lagi. Riko berlari-lari dengan meneriaki Putri
Tiba2 nenek itu datang di hadapan Riko "AHHHH, shshsh nenek nih mengagetkan saja, oh ya apakah nenek melihat Putri??" tanya Riko, nenek tidak menjawab Riko "NENEK..APAKAH NENEK MELIHAT PUTRI??" tanya Riko dengan teriak "Riko Putri memang berada di hutan ini" ucap nenek "Tapi di...." tiba2 nenek menghilang "PUTRI..PUTRI..KAMU DIMANA??" tanya Riko sambil berlari, Tiba-tiba... datanglah sekumpulan makhluk di sekeliling Riko "Aduh.. apa sih mau kalian tuh datang di hadapanku??" ucap Riko dengan kesal kepada makhluk2 di sekelilingnya "Ok mulai sekarang lah Aku harus berani melawan ketakutanku" Ucap Riko dalam hati. Riko pun langsung berlari melewati makhluk2 tersebut. "RIKO..RIKO.." teriak Putri "PUT.. kamu darimana saja kok bisa diikat di pohon???" tanya Riko dengan kaget "Aku juga nggak tau Ko, kenapa tiba2 aku bisa disini" jelas Putri "Ouh yaudah lah syukur deh kalau kamu nggak papa" ucap Riko "Tapi Ko aku masih takut" ucap Putri dengan ketakutan "Ah sudahlah Put kan ada aku yang slalu di sampingmu" ucap Riko "Yasudah lah ayo kita cari tempat buat kita tidur" ucap Putri "Bagaimana kalau disitu?" ucap Riko dengan menunjuk ke arah pohon besar "Yasudah Ko, ayo" ajak Putri. Mereka pun pergi menuju ke pohon besar itu dan jam pun telah menunjukkan pukul 20.00 WIB, mereka pun segera membangun tenda di tempat itu, "Eh Ko kayu buat api unggun udah ada belum?" tanya Putri "udah kok Put tenang saja" jawab Riko "yasudah Ko cepat nyalain aku kedinginan nih" jelas Putri "Iya Put" jawab Riko. Akhirnya api unggun pun menyala dan jam sudah menunjukkan pukul 21.00 "Put kamu cepat tidur udah malem ini" ucap Riko "Iya Ko, aku tidur dulu ya" ucap Putri. "Ini sudah jam 21.00 dan aku masih belum mendapatkan seseorang yang aku butuhkan, apakah ini cuma bohong saja? kenapa aku bisa cepat percaya kepada wanita itu? " tanya Riko dalam benaknya "Apa maksud dari nenek itu sih?? ah Sudah lah darpada aku pusing2 mikirin itu lebih baik aku tidur saja" ucap Riko "Lhooo... muka Putri kok pucat???" ucap Riko kaget "PUT..PUT.. kamu kenapa? kamu sakit? Put bangun dong, put.."panggil Riko tapi Putri tetap tidak bangun "Aduh bagaimana ini aku harus ngapain ini, aku harus mencari obat dimana, ah sudah lah jangan banyak omong cepat lah aku cari" ucap Riko. Riko pun berlari2 mencari obat walaupun ia tak tau mau mencari obat apa, 30 menit sudah ia berlari tetapi hasinya tetap tidak ada, tiba2.. ada orang dateng di hadapannya "Siapa kamu? kenapa kamu tiba2 datang?" tanya Riko "Aku penduduk di sekitar hutan ini, apa yang kamu butuhkan?" tanya penduduk tersebut "Apa2an ini ada penduduk jam segini keluar rumah, ah sudahlah lupakan" ngeluh Riko dalam hati "Aku membutuhkan obat untuk temanku ia badannya panas dan mukanya pucat sekali" jelas Riko "Coba kau berikan dia ini dan tunggu besok pagi sampai dia bangun" jelas penduduk itu "Maka.." tiba2 penduduk itu hilang. "Aneh2 aja sih tiba2 hilanglah apalah ah sudahlah" ucap Riko. Riko pun kembali ke tenda untuk memberikan obat ini kepada Putri "Putri semoga kau bisa sembuh ya besok pagi Aminn" ucap Riko. Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 akhirnya Riko pun tertidur.

Sinar matahari muncul menggantikan sinar bulan, jam sudah menunjukkan pukul 03.00 WIB "Akhirnya kamu bangun juga" ucap Putri "Putrii.. kamu sudah tidak sakit lagi?" tanya Riko "Tidak kok Ko aku sudah sembuh" ucap Putri "Yasudah lah aku senang kamu sudah sehat" ucap Riko "Oh ya Ko ini sudah jam 03.00 ayo kita keluar dari hutan ini" ucap Putri "Tapi Put aku belum menemukan seseorang itu" ucap Riko "Aku tau Ko tapi kata nenek itu kita harus keluar sebelum matahari terbit kalau tidak kita tidak bisa keluar dari hutan ini" jelas Putri "AKU NGGAK MAU KELUAR DARI HUTAN INI SEBELUM AKU MENEMUKAN SESEORANG ITU" ucap Riko dengan tegas "Ko percaya aku kita sudah 2 hari disini dan bentar lagi fajar ke 2 coba saja nanti saat petang hari ini kamu tanya lagi sama nenek itu" Jelas Putri dengan sabar "Kamu yakin Put?" tanya Riko dengan ragu "Aku yakin banget Ko" ucap Putri "Baiklah Put aku mau keluar dari hutan ini" ucap Riko. Akhirnya mereka berdua berencana untuk keluar dari hutan itu sudah 30 menit keliling di hutan tetapi mereka tetap saja tak menemukan jalan keluar "Gimana nih Ko, kita belum menemukan jalan keluar dari hutan ini"? tanya Putri "Tetap cari Put berusaha lagi insyallah nanti kita dapat menemukan jalan keluarnya. 90 menit pun berlalu Putri dan Riko tetap saja tak menemukan jalan keluar. . "Ko ini sudah jam setengah enam dan kita belum menemukan jalan keluar" ucap Putri "Bentar Put aku melihat cahaya disitu, apakah kamu melihatnya?" tanya Riko "Iya Ko, ayo kita coba kesana" ajak Putri. Dannnn... akhirnya mereka pun dapat keluar dari hutan itu tepat waktu saat matahari terbit. "YEE.. Ko kita berhasil keluar dari hutan ini" ucap Putri dengan gembira dan langsung memeluk Riko "Iya Put.." jawab Riko dengan gembira dan membalas pelukan Putri "Akhirnya kita sampe rumahku juga Put hehe" Ucap Riko "Iya Ko, oh ya Ko makasih ya kamu sudah menjadi pemberani dan orang yang bertanggung jawab kepadaku pada saat di hutan itu" ucap Putri "Pemberani sama bertanggung jawab gimana Put" tanya Riko bingung "Kemarin saat aku tidur aku bermimpi kamu saat mencari ku kamu berani melawan ketakutanmu dengan makhluk2 di sekelilingmu, dan aku juga bermimpi kamu mencari obat dengan susah payah untukku" jelas Putri "Kok kamu bisa mimpiin apa yang bener aku alami Put?" tanya Riko "Aku juga nggak tau Ko tiba2 aku mimpi itu saja" ucap Putri "Dan bagaimana kamu tau kalau mimpimu itu kenyataan??"tanya Riko "Pas aku bangun tidur aku melihat wanita yang kamu liat, bentuknya itu cewek cantik dan ia tersenyum padaku dan bilang kepadaku "Putri aku adalah wanita yang Riko sering liat mimpi2 yang kamu alami itu adalah kenyataan yang Riko lakukan kepadamu" gitu Ko katanya jadi aku tau deh hehe" jelas Putri dengan senyum "Ouh gitu Put, iya Put sama2 aku juga senang kok bisa membantu mu, kamu kan sahabatku hehe" ucap Riko. Mereka pun bermain di sekitar halaman rumah dan akhirnya petang pun tiba, nenek itu pun datang menghampiri Riko "Riko sekarang tugasmu lah untuk melakukan ini" ucap nenek itu. Dan tiba2 nenek itu menghilang "Put tadi nenek itu datang padaku lagi dan dia ngomong kayak gini "Riko sekarang tugasmu lah untuk melakukan ini" gitu Put, apa maksudnya?" tanya Riko "Kalau menurutku kayaknya kamu harus melakukan perbuatan yang kamu lakukan padaku setiap hari untuk mengubah nasibmu saat ini" Jelas Putri "Perbuatan apa Put?" tanya Riko "Perbuatan yang kamu lakuin ke aku selama kita di hutan" jelas Putri "Oh gitu, Bisa jadi Tuh Put, ok lah aku akan berusaha melakukan itu" ucap Riko "Ouh ya Ko aku boleh nggak nginep di rumahmu malem ini aku capek buat pulang jalan kaki ke rumahku" ucap Putri "Iya Put nggak papa kok" jawab Riko. Akhirnya mereka pun tidur Riko tidur di sofa dan Putri tidur di kamar Riko. Keesokan harinya mereka pun belajar seperti biasa di sekolah dan kali ini Riko pun mencoba melakukan perbuatan itu di kehidupannya saat ini dan benar saja Riko pun mulai memiliki teman di sekolah dan tidak dianggap aneh oleh teman2nya saat ini nasib Riko pun telah berubah Riko menjadi anak yang ceria, Pintar, dan periang, hubungan dengan ayahnya kali ini menjadi lebih baik dan lebih harmonis.

THE END

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers


Recent Comments