The Black Choice

“Tidak...!!!” ucap Damian sambil tangannya menjatuhkan tumpukan buku ayahnya yang berada diatas meja kerja ayahnya.
“Jadi kamu sudah berani melawan  ayah?!!!” ucap ayahnya yang langsung berdiri dari kursinya melihat tingkah laku anaknya.
Damian pergi begitu saja tanpa menghiraukan perkataan ayahnya.
 “Kalau kamu tidak menuruti perintah ayah, sama saja kau telah mencelakai teman-temanmu sendiri.” ancam ayahnya yang membuat langkah Damian terhenti sejenak. Setelahnya Damian melangkah kembali keluar pintu ruang kerja ayahnya
Pada saat yang sama,  teman-teman Damian sedang sibuk mempersiapkan rencana untuk menculiknya. Setelah persiapan selesai mereka langsung menjalankan rencana yang telah mereka siapkan sebelumnya. Tidak lama kemudian, mereka menemukan Damian yang sedang asik termenung didalam mobil yang berada tak jauh dari taman.
Damian yang kaget melihat seseorang mengetuk kaca mobilnya, ia langsung membuka pintu dan keluar dari mobil tanpa berfikir sebelumnya. Tapi, setelah Damian keluar dari mobilnya, ia tidak melihat seorang pun disana.  Yang Damian lihat hanya-lah anak-anak yang berada cukup jauh dari-nya. Tidak lama kemudian, sebelum Damian masuk kedalam mobilnya. Anak-anak disana berteriak kencang. Damian yang heran langsung mendekati anak-anak tersebut, tapi mereka justru lari menghindar dari Damian.
“Hey, wait...” teriak Damian yang membuat mereka semakin berlari kencang.
Damian terdiam sejenak melihat anak-anak tersebut berlari ketakutan. Tanpa Damian sadari mobilnya yang belum ia kunci dicuri orang, lebih tepatnya mobil tersebut dicuri oleh Ratu, temannya sendiri. Tidak lama, sekitar 5-7 detik kemudian Damian baru tersadar. Ia langsung mengejar mobil tersebut, walau pun ia takkan dapat hasilnya.
Tiba-tiba Brian datang dengan mobil dan langsung membuka kaca mobilnya.
“Kau mau mobilmu kembali?” tanya Brian.
“Apa maksudmu?” Damian balik bertanya.
“Ikut aku!” ucap Brian.
Damian pun naik kedalam mobil Brian.
“Sudah lama kita tak bertemu. Kau sudah berbeda, tentu saja itu karena aku sudah lama sekali tidak melihatmu. Ya, sejak 8 tahun yang lalu.” ucap Brian sambil tangannya yang sibuk mengemudikan mobilnya.
Damian hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Brian barusan.
“Taman. Kau masih ingat taman itu? Tempat terakhir kali kita bertemu, dan saat itu kita masih dapat bersenang-senang.” ucap Brian lagi.
“Mengapa kau pergi? Semua teman-teman mencarimu. Lissa, Ratu, termasuk aku” lanjut Brian yang mencoba mengingatkan Damian akan masa kecilnya.
“Oh ya? Sejak kapan kalian peduli dengan ku? Kau hanya ingin tahu penjelas atas kepergianku, bukan mencariku.” ucap Damian dengan nada yang datar. Mereka terdiam sejenak.
Tidak lama kemudian mereka sampai disebuah tempat yang kumuh tak terurus.
“Tempat macam apa ini?” tanya Damian saat pertama kali melihat tempat yang kumuh tersebut.

“Jika kau mau mobilmu kembali, diamlah dan ikuti perkataanku! Sekarang kau jangan kemana-mana, tetap dimobil” ucap Brian dan langsung bergegas turun setelah mengatakan itu.

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers


Recent Comments