Kolam Renang "Uka-Uka

                Musim hujan telah tiba. Tak jarang jika kita temui jalanan penuh air hujan, ataupun sungai yang terlihat ingin melampaui batas permukaan. Udara sekitar menjadi lembab dan dingin, begitu nyaman membuat otot-otot malas untuk bergerak. Namun untuk hari ini, sinar matahari dapat menembus dari celah-celah awan tebal, sehingga bisa dikatakan hari ini cukup cerah untuk beraktivitas. Kali ini, Marissa berniat untuk berjalan-jalan di sekitar rumah barunya. Ini sudah 5 hari setelah keluarga Marissa baru saja pindah ke rumah barunya dari kota ke desa.
                Marissa berjalan dengan mengikuti jalan setapak, sambil mengingat-ingat jalan agar dia bisa pulang ke rumah tanpa tersesat. Pertama kalinya Marissa jalan-jalan sendiri di tempat yang baru saja ia kenal. Selama di perjalanan, dia melihat hiruk-pikuk kehidupan di desa itu. Terlihat di setiap rumah ada perkebunan yang dipenuhi oleh tanaman-tanaman hijau, berbeda jauh dengan rumah dulunya di kota yang padat dan penuh polusi. Anak-anak kecil bermain bebas di depan rumahnya, bermain kejar-kejaran di tengah jalan, seakan tidak takut dengan kendaraan-kendaraan yang lewat. “Jika di kota, anak-anak kecil lebih memilih bermain game daripada bermain bersama di luar rumah.” gumam Marissa dalam hati.
                Marissa melanjutkan perjalanannya, dia melihat warung-warung yang menjajakan jajanan sederhana, seperti kue-kue rumahan dan gorengan. Tak luput sawah-sawah dan hutan hijau menghiasi setiap sisi jalan. Penjual kue, petani, penjual, semuanya ia temui di perjalanan tadi. Marissa terus mengikuti jalan tersebut hingga tidak terasa Marissa berjalan ke daerah yang berpenduduk jarang, penuh dengan semak belukar dan pohon-pohon besar. Marissa menangkap suatu bangunan yang menurut dia aneh. Bangunan itu terlihat seperti tidak terurus dan begitu rusak. Bangunan yang tampak tua itu dipenuhi semak-semak lebat, membuat Marissa penasaran tentang bangunan itu. Saat mata ia tertuju pada bangunan itu, seorang anak datang menghampirinya. Anak itu seperti berumut 10 tahun. Anak itu bertanya kepada Marissa,
                “Bangunan apa itu?” Marissa melirik ke arah bangunan itu.
                “Ini kolam renang kak.” Jawab seorang anak.
                “Kolam renang? Kok kayak gitu?” tanya Marissa dengan heran.
                “Gak tau kak.” Jawab anak terebut dan langsung pergi.
                Marissa yang masih penasaran akan bangunan tersebut memutuskan untuk menemui seseorang yang mengethui pasti tentang bangunan tersebut.
                Dengan penasaran, Marissa pun menuju warung nasi yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, Marissa berpura-pura mejadi pembeli di warung itu. “Ibu beli 1 nasi bungkus” ucap Marissa “makan disini atau bungkus dek ?” tanya ibu warung “makan disini aja bu” ucap Marissa. Ibu warung melangkahkan kaki untuk mengantarkan makanan pesanan Marissa.   Meski perutnya keroncongan, namun Marissa tidak lupa akan tujuan awalnya. Sebenarnya dia ragu untuk bertanya tentang bangunan kolam renang itu. Namun karena rasa penasaran terus menghinggapinya, akhirnya dia bertanya pada ibu warung tersebut.
                “bu, saya ingin bertanya tentang.” Ucap Marissa sambil melirik bangunan di sebelahnya.
                “Tentang apa?” tanya ibu warung
“Bangunan itu? Itu kolam renang dik.” Sambung ibu warung sambil menunjuk ke arah bangunan di bersebelahan dengan warung nasi itu.
                 “kolam renang???? kok kayak gini bu?” tanya Marissa
                “Uhm..  Iya, kolam ini memang sengaja di bakar.” Jawab Ibu warung
                “Oh,  itu kapan dibangun bu?” Tanya Marissa
                “Hm, sekitar tahun 1973-an dik.” Jawab ibu warung, karena saat itu pembeli-nya cukup sepi, ibu warung tersebut duduk disamping Marissa.
                “Mengapa bu?” tanya Marissa dengan heran
“Dulu, saat dipakai bangunan ini banyak memakan korban jiwa dik. Oleh karena itu, bangunan ini ditutup oleh pemilknya. Pada saat itu sudah ada 3 korban yang melayang, hampir setiap tahunnya  yaitu tahun 1976 , 1977 sama 1978 dek”    jawab ibu warung.



Sekitar 40 tahun yang lalu. Saat bangunan kolam renang tersebut dibangun terjadi peristiwa aneh, tepatnya di kolam renang besar yaitu bulldozer yang amblas secara tiba-tiba. Tak seorang pun yang dapat mengembalikan bulldozer ke tempat semula, walaupun segala cara telah dilakukan dan hasilnya nihil, maka bouldozer tersebut dibiarkan. Setelah 7hari-7malam dibiarkan, bulldozer tersebut dapat kembali ke tempat semula dengan sendirinya. Name atau ibu warung yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian, mendengar berita tersebut. Beberapa tahun kemudian, kolam renang itu pun jadi. Selama bangunan tersebut beroperasi, setiap tahunnya memakan korban jiwa, yaitu 2 anak Indonesia dan 1 orang dewasa Cina, termasuk Name yang hampir menjadi korbannya. Name yang saat itu sedang berenang di kolam besar merasa aneh dengan keadaan kakinya, seperti ada yang menariknya. Dengan segera Name tersadar dan berusaha naik dari kolam besar tersebut. Namun, tarikannya itu sangat kuat sehingga Name sulit untuk melepaskan diri dari tarikan itu. Dengan cepat Name mengingat Tuhan, akhirnya Name dapat melepaskan diri dari tarikan tersebut dan langsung naik, pergi menjauhi kolam renang tersebut. Setelah kejadian itu, Name tidak berani lagi untuk berenang disana. Tak lama kemudian, terdengar berita tentang kolam renang tersebut. Name pun mendapatkan berita tersebut. Terdengar, dahulu sebelum kolam renang tersebut dibangun ada satu kuburan, tepatnya dikolam besar. Tetapi, para pekerja tidak mengiraukannya, mereka tetap bekerja walau pun si penunggu sudah memberi peringatan pada mereka. Sehingga si penunggu meminta 3 ayam putih dan 4 ayam hitam untuk dijadikan tumbal. Namun, permintaan tersebut tidak diterima. Para pekerja masih tetap bekerja walaupun sudah beberapa kali diganggu oleh si penunggu. Setelah bangunan tersebut selesai, sepertinya si penunggu sangat marah dan kesal, hingga ia mengganti permintaan ayam-ayam itu menjadi 3 manusia yang dijadikan tumbal.

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers


Recent Comments